WIKA Group Sabet 2 ESG Disclosure Award 2021

0

 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk [WIKA] dan entitas anak, PT Wijaya Karya Beton Tbk [WTON] meraih ESG Disclosure award 2021, dengan rating secara berturut-turut: Leadership BB dan C, pada penganugerahan yang dihelat secara virtual dan disiarkan secara langsung oleh BeritaSatu TV, Rabu (27/10) sore.

Direktur Pemberitaan BeritaSatu Media Holding (BSMH), Primus Dorimulu menjelaskan bahwa ESG Disclosure Awards 2021 merupakan ajang penghargaan yang digelar Majalah Investor-Berita Satu Media Holdings (BSMH) bekerja sama dengan Bumi Global Karbon Foundation (BGKF).

“Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi kepada perusahaan yang memiliki komitmen dalam pengungkapan ESG (Environment, Social & Governance),” ujarnya

Ditambahkan oleh Founder BGKF Ahmad Deni Daruri, ESG merupakan isu penting yang harus menjadi perhatian bagi masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha. Ajang ESG Awards memberi apresiasi kepada perusahaan, juga bisa menjadi media sosialisasi kepada perusahaan, pemerintah, dan masyarakat terkait pentingnya ESG.

“Penghargaan ESG juga adalah bentuk bentuk rill penghargaan kepada seluruh perusahaan yang telah mengungkapkan aspek-aspek ESG.” lanjut Ahmad Deni Daruri

BGKF mencatat dari 120 SR (sustainability report) tahun 2020 yang telah ter-upload ke publik, terdapat 7% yang masih menyatu dengan AR (Annual Report) dan 93% sudah memiliki SR yang terpisah dengan AR.

Kriteria Penilaian Komprehensif
Perhitungan skor pengungkapan (disclosure) ESG Awards, terang Ahmad Deni Daruri, Founder BGKF dilakukan melalui analisa sustainability reporting untuk menentukan tingkat transparansi ESG dengan menggunakan faktor-faktor ESG yang relevan. BGKF sendiri  telah mengidentifikasi 33 faktor utama ESG berdasarkan studi peraturan, perjanjian internasional, serta standar pedoman pelaporan.

Kriteria-kriteria tersebut antara lain mencakup kriteria faktor ESG unggulan dari Pasar Modal The Nasdaq Helsinki, kerangka kerja dan ketentuan TCFD (Task Force on Climate-related Financial Disclosures), serta CDP (Carbon Disclosure Project). Faktor-faktor itu menurut analisis BGKF sangat mempengaruhi sustainability reporting perusahaan dan cara menjaga operasi bisnis yang sustainable.

Sementara itu, komponen pada Environment mencakup emisi gas rumah kaca (GRK), intensitas GRK, konsumsi energi, tingkat intensitas energi, campuran jenis-jenis energi, konsumsi air, PPP (peraturan, prosedur, dan proses) mengenai lingkungan, pengawasan dewan direksi lingkungan, pengawasan manajemen senior lingkungan, pengelolaan dan analisa investasi kepada iklim dan lingkungan, tanggung jawab perusahaan di perhutanan.

Untuk komponen Sosial meliputi perbandingan gaji CEO, perbandingan gaji antar gender, persentase pergantian karyawan, persentase keragaman gender, persentase pekerja sementara, PPP nondiskriminasi, angka cedera atau kecelakaan, tingkat kesehatan dan keselamatan kerja, pekerja anak, PPP hak asasi manusia, dan CSR di komunitas masyarakat.

Sedangkan pada Governance, antara lain mencakup keragaman anggota dewan, kemandirian dewan dari kendali pihak lain, dorongan moneter terkait sustainability, protokol dan perjanjian perundingan bersama, kode etik pihak ketiga, etika dan kepatuhan hukum anti-korupsi, privasi dan perlindungan data pribadi, sustainability reports, mekanisme disclosure, jaminan independensi, dan transparansi pajak. [EFI]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *