Tangkal Perubahan Iklim Dubes Jenkins: Indonesia Punya Peran Besar Untuk Dimainkan
Kondisi pemanasan global yang semakin buruk membuat seluruh negara harus menyatakan komitmennya dalam mengurangi emisi karbon. Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, saat ini dunia berada pada posisi “berhasil atau gagal” terkait nasib bumi.
Dubes Jenkins mengingatkan, kenaikan suhu rata-rata global sebesar 2,7 derajat celcius akan menjadi bencana bagi dunia. “KTT Perubahan Iklim COP26 di Glasgow (Skotlandia) adalah kesempatan terakhir dan terbaik kita untuk membatasi kenaikan itu hingga 1,5 derajat celcius,” ujar Jenkins, dalam keterangan yang diterima RM.id, Senin (1/11).
Dia menegaskan, Indonesia memiliki peran besar untuk dimainkan dalam menangkal perubahan iklim. “Saya tahu Indonesia telah datang ke Glasgow untuk melanjutkan kepemimpinan iklimnya,” sambung Jenkins.
Saat ini, Presiden Jokowi sedang berada di Glasgow untuk mengikuti KTT Perubahan Iklim COP26. Jokowi akan menyampaikan national statement dalam upacara pembukaan KTT COP26 yang digelar di Scottish Event Campus (SEC).
Jenkins menambahkan, semua pihak perlu membuat komitmen yang jelas agar dunia terhindar dari bencana iklim. “Juga menyiapkan rencana terperinci untuk mewujudkan perubahan yang perlu kita buat,” tutupnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengajak para pemimpin dunia untuk melakukan tindakan nyata demi memperlambat pemanasan global. Dia menegaskan, dunia sudah tidak mempunyai waktu lagi untuk memerangi perubahan iklim. Ia mengibaratkan kondisi saat ini dengan istilah ‘satu menit lagi menuju tengah malam’.
“Ini saatnya kita bergerak dari aspirasi menuju tindakan untuk memperlambat pemanasan global,” kata PM Johnson.
Dia memandang, KTT COP26 merupakan momen kritis. Menurut dia, hasil yang ambisius dari COP26 akan didapat, asalkan semua negara berkomitmen.
Dalam COP21 di Paris pada 2015, negara-negara dunia berkomitmen menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat celcius, atau sebisa mungkin dipertahankan di angka 1,5 derajat. Pemangkasan penggunaan batu bara di level global dinilai dapat membantu menahan laju pemanasan global.
Pernyataan PM Johnson dinilai dapat membantu membujuk negara-negara lain untuk menghentikan penggunaan batu bara secara bertahap. Hal tersebut merupakan salah satu tujuan utama yang ingin dicapai Inggris melalui COP26. Britania Raya menjadi tuan rumah KTT COP26 di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa banyak negara tidak melakukan cukup aksi untuk membatasi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan suhu global meningkat. [DAY]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID