Sumbang Penerimaan Negara Rp 2,7 Triliun Menteri Erick Apresiasi Keberhasilan Blok Rokan

0

Keberhasilan Blok Rokan yang sejak dua bulan dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), mampu menyumbang penerimaan negara sebesar Rp 2,7 triliun. Angka ini diharapkan terus meningkat demi membangun ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia.

“Ini juga menjadi bukti kemampuan perusahaan BUMN mengelola sendiri sumber minyak, tidak tergantung operator asing, dan bekerja efisien,” ucap Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir dalam keterangan resminya, Jumat (12/11).

Erick merinci, terkait kontribusi PHR yang selama dua bulan mengelola Wilayah Kerja (WK) Rokan, telah menyetor ke negara sebesar Rp 2,1 triliun. Serta pembayaran pajak sekitar Rp 607,5 miliar melalui penjualan minyak mentah bagian negara.

Sebagaimana diketahui, mulai 9 Agustus Blok Rokan yang telah dikelola selama 97 tahun oleh PT Chevron Pacific Indonesia, diambil alih pengelolaannya oleh PHR.

“Kemampuan Pertamina Hulu Rokan menjawab tantangan dalam mengelola ladang minyak terbesar di Indonesia itu perlu diapresiasi,” kata Erick.

Selain menjaga keberhasilan WK Rokan sebagai salah satu penghasil utama minyak nasional, PHR juga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional. Yakni, berupa manfaat secara langsung bagi negara dan daerah.

Wilayah Kerja Rokan merupakan penghasil utama minyak nasional dengan kontribusi 25 persen. Blok yang ditemukan pada 1941 dan mulai berproduksi pada 1951 itu, berperan penting dalam memenuhi target nasional produksi minyak mentah 1 juta barrel oil per day dan 12 miliar standard cubic feet per day pada 2030.

“Saya berharap momentum ini terus ditingkatkan, sebab terkait energi bagi bangsa dan negara manfaatnya harus ganda,” ucapnya.

Pemilik Mahaka Group ini menegaskan, selain pemenuhan kebutuhan energi nasional, pengelolaan harus mendukung penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Tbk Nicke Widyawati menjelaskan, operasional WK Rokan saat ini didukung lebih dari 25 ribu pekerja. Sebagian besar merupakan warga lokal Riau.

Untuk itu, aset strategis nasional ini membutuhkan dukungan maksimal dari seluruh pemangku kepentingan, demi kelancaran operasional.

“Program kerja terhadap WK Rokan sangat masif dan agresif. Hal itu akan berdampak terbukanya peluang bisnis dan kerja bagi masyarakat lokal. Sekaligus meningkatkan nilai investasi di Riau,” ucap Nicke.

Pihaknya juga sudah berdiskusi dan berkoordinasi dengan Pemda Riau terkait potensi tambahan pajak bagi daerah, agar kontribusi yang kami berikan semakin nyata. [DWI]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *