Sekjen SPKS Raih Leadership Award 2021
Bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional 24 September 2021, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Mansuetus Darto mendapatkan penghargaan sebagai pejuang bagi petani kecil dan sawit keberlanjutan.
Penghargaan itu diterimanya dalam ajang Indonesia Executive Professional Leadership Award Winner 2021, yang diinisiasi Yayasan Penghargaan Prestasi Indonesia, di Hotel The Sultan Jakarta.
Penghargaan ini diraih atas perjuangan dan dedikasinya membawa SPKS sebagai salah satu organisasi petani yang selalu menyuarakan kepentingan petani kecil dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Saat memberikan sambutan, Mansuetus Darto mengaku bangga atas penghargaan yang diterimanya.
“Penghargaan ini menjadi hadiah dalam peringatan Hari Tani Nasional 2021 untuk petani anggota SPKS, untuk petani sawit yang melindungi hutan dan seluruh petani sawit di Indonesia,” ujar Darto, Sabtu (25/9).
Dia berpesan kepada pemerintah dan perusahaan untuk bekerja serius melalui kebijakan yang adil dan responsif.
“Praktik-praktik perusahaan harus berubah dari yang oportunis konservatif, menjadi baru, untuk memajukan petani kecil di Indonesia dan menghormati lingkungan,” imbuhnya.
Selain itu bagi SPKS, penghargaan yang diterima akan dijadikan semangat baru untuk terus melahirkan ide-ide dan kreatifitas dalam memperjuangan petani kecil dalam transformasi global saat ini.
Indonesia adalah salah satu produsen kelapa sawit di dunia. Petani sawit mengelola 41 juta dari 16,3 juta hektare lahan. Sisi pendapatan negara dari sawit pun sangat besar, mencapai Rp 300 triliun rupiah. Ironisnya, masih banyak petani yang miskin dan menghadapi ketidakadilan dalam aspek produksi dan rantai supply sawit.
Melalui kepemimpinan Mansuetus Darto, SPKS terus berkomitmen dalam memajukan petani sawit kecil di Indonesia dan mentransformasikan para petani kecil ini dari corak budidaya tradisional menjadi lebih beradaptasi dengan perubahan-perubahan global.
SPKS juga terus mendukung visi pembangunan perkebunan Indonesia melalui penguatan data petani sawit, peningkatan SDM petani sawit, membangun koperasi-koperasi petani kecil di desa-desa sawit Indonesia.
Serta, membangun linkage antara petani dengan internasional market. Disinilah pentingnya peran organisasi dalam gerakan transformasi di level petani kecil. [TIF]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID