Pusing Harga Telur Anjlok Dan Harga Pakan Naik, Peternak Ayam Petelur Di Blitar Curhat Ke Moeldoko

0

Tak pernah terlintas sedikitpun di benak Siti Qomariah, usaha peternakan ayam petelur miliknya disambangi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

 

Kepala Staf Kepresidenan Dr Moeldoko melihat langsung kondisi peternakan ayam petelur di Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. (Foto: KSP)

 

Terlebih, saat mengalami kondisi sulit seperti saat ini. Bak aji mumpung, Siti Qomariah peternak ayam petelur asal Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar tersebut, mengungkapkan semua keluh kesahnya kepada Mantan Panglima TNI itu. 

“Sebelum pandemi, ada 24 ribu ekor pak. Sekarang, tinggal 5 ribu. Saya jual untuk beli pakan. Sebelumnya, karyawan ada 11 orang. Sekarang, tidak ada sama sekali karena nggak kuat bayar gaji. Harga telur terus anjlok, tapi harga pakan naik. Tolong Pak Moel, negara hadir untuk kami,” ungkap Siti Qomariah.

Kedatangan Moeldoko di Blitar merupakan rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur 10-12 November.

Di kota kelahiran Bung Karno tersebut, Ia menemui peternak ayam petelur, terkait isu anjloknya harga telur di pasaran dan naiknya harga pakan.

“KSP ingin mendengar suara peternak di sini. Karena persoalan ini sudah menjadi atensi khusus Bapak Presiden,” ujar Moeldoko.

Beberapa peternak yang ditemui mengaku, jatuhnya harga telur yang menyentuh Rp. 12.500 per kilogram terjadi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Juli lalu.

“Serapan telur ke pasaran kecil karena kegiatan masyarakat dibatasi. Sementara produksi telur sama, dan tidak berkurang. Peternak makin rugi saat harga pakan naik,” jelas Moeldoko.

Selain itu, peternak kecil menengah saat ini juga harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar yang ikut budi daya ayam di lingkungan mereka.

“Masalah ini akan kita dalami. Saya akan diskusikan dengan Menteri Pertanian, bagaimana menjaga keberlangsungan usaha, peternak rakyat kecil dengan di sampingnya ada pengusaha besar. Ini harus diatur,” tegas Moeldoko di hadapan peternak.

Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu juga berjanji akan segera berkoordinasi dengan kementerian terkait, agar masalah peternak ayam petelur bisa segera dicari jalan keluarnya.

“Pulang dari sini (Blitar), saya akan langsung berkoordinasi dengan Menteri Pertanian. Supaya anak-anak muda yang punya keinginan membangun usaha di sektor ini tidak kolaps,” pungkas Moeldoko.

Kabupaten Blitar adalah salah satu daerah penghasil telur ayam terbesar. Telur-telur yang dihasilkan, selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, juga dikirim hingga berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta.

Bahkan, telur ayam asal Blitar juga sebagai salah satu penyokong kebutuhan telur nasional. [HES]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *