Promosikan Tarian Sampai Kuliner KBRI Beijing Dan AIIB Tampilkan Wonderful Indonesia

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing berkolaborasi dengan Kantor Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menggelar promosi ekonomi dan budaya bertemakan “One Day in Wonderful Indonesia” bertempat di kantor AIIB, Beijing, Chinapada Jumat (24/9).
Kegiatan promosi merupakan bagian dari program “Member Day” AIIB yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Indonesia sebagai salah satu dari 103 negara anggota AIIB mendapat kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh tentang profil Indonesia.
Selama satu hari penuh, suasana Indonesia hadir di kantor AIIB melalui promosi supermarket mini, tayangan foto dan video, penampilan budaya, peragaan kebaya, busana batik, promosi kuliner dan forum webinar mengenai prioritas pembangunan Indonesia sampai saat ini.
Presiden AIIB dan Wakil Presiden serta sekitar 200 petinggi dan staf AIIB multikultur antusias mengikuti rangkaian kegiatan promosi Indonesia.
Counter 5 perusahaan Indonesia yang turut berpartisipasi dalam kegiatan, yaitu Kopi Kapal Api Global, Papatonk, Agro Pulo, Garudafood dan Varity, yang menjual produk-produk unggulan Indonesia berupa kopi, sarang burung walet, kerupuk udang, biskuit dan batik dan kain tenun tradisional. Counter ini terus dipadati oleh pengunjung sejak acara dibuka pada pukul 10.30 waktu setempat.
Sementara pada sesi photo booth dengan latar belakang pemandangan Indonesia dilengkapi dengan busana khas Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Forum Webinar menjadi salah satu highlight kegiatan pada hari itu, yang diawali dengan tampilan tari daerah
“Mappadendang” dari Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai tarian dalam pesta pasca panen suku Bugis. Tarian yang dibawakan dengan apik oleh anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Beijing tersebut disambut dengan meriah oleh para peserta Forum.
Presiden AIIB, Mr. Jin Liqun, yang membuka acara ini menyampaikan bahwa Indonesia sebagai salah satu mitra kerja sama pembangunan utama bagi AIIB. Sejak 2016, tahun didirikannya AIIB, tercatat persetujuan pendanaan untuk 10 proyek kerja sama infrastruktur dengan Indonesia senilai total USD 2.9 miliar.
Di tengah pandemi, kerja sama dengan AIIB juga semakin relevan dengan disetujuinya pendanaan bagi proyek-proyek terkait peningkatan layanan kesehatan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.
Sejalan dengan prioritas Indonesia untuk mengembangkan konektivitas digital, AIIB juga telah menyetujui pendanaan senilai USD 150 juta untuk pembangunan satelit multi fungsi di Indonesia yang akan menghubungkan beberapa titik layanan publik di daerah terpencil termasuk sekolah, rumah sakit dan pemerintah daerah.
Di kesempatan yang sama, Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan soal tiga isu utama saat ini, yaitu persiapan presidensi Indonesia dalam G20 periode 2021-2022, digitalisasi dan biodiversity.
Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar dunia, Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga, memelihara dan melestarikan ekosistem hayati nasional termasuk melalui pengembangan teknologi hijau dan rendah karbon.
Dalam presidensi Indonesia di G20 mendatang, isu pembangunan berkelanjutan dan ekonomi digital akan menjadi beberapa isu utama yang diangkat oleh Indonesia.
Dubes Djauhari menekankan, dalam agenda G20 mendatang, Indonesia tidak hanya akan menekankan kepentingan negara-negara G20, tetapi juga kepentingan negara-negara berkembang lain seiring dengan terus munculnya tantangan global.
Sementara pada sesi panel diskusi menampilkan Sekjen Kementerian Kominfo RI, Mira Tayyiba, dan Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup, Kemenlu RI, Hari Prabowo yang masing-masing mengangkat mengenai isu transformasi digital pembangunan dan tantangan bagi pemeliharaan ekosistem biodiversity global dan nasional. Kerja sama dan kolaborasi internasional menjadi kunci bagi keberhasilan pencapaian tujuan tersebut.
Puncak kegiatan “One Day in Wonderful Indonesia” ditutup dengan peragaan busana tradisional Indonesia oleh para model yang merupakan anggota DWP KBRI Beijing dan masyarakat Indonesia yang menetap di Beijing.
Di akhir peragaan, Dubes Djauhari beserta Ibu Sih Elsiwi Handayani Oratmangun turut memeragakan kain batik dan tenun Indonesia yang mendapat sambutan hangat dari para penonton.
Acara kemudian diakhiri dengan networking antara jajaran KBRI Beijing dan AIIB sambil menikmati penganan tradisional khas Indonesia yang disiapkan oleh DWP KBRI Beijing dan restoran Indonesia di Beijing. [SRI]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID