Pertama Di Indonesia API Banyuwangi Gelar Training Pilot Seaplane Class Rating
Untuk mendukung rencana strategis Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tahun 2020-2024 yakni pembangunan konektivitas transportasi untuk mendukung sektor pariwisata, logistik, daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (TPK), serta pengembangan SDM, Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi Kemenhub akan menyelenggarakan lembaga pelatihan pilot berkualifikasi Seaplane Class Rating pertama di Indonesia.
Hal ini dimulai dengan adanya fasilitas pesawat latih seaplane di API Banyuwangi. Pelaksana tugas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Capt. A. Arif Priadi mengatakan, program pelatihan pilot berkualifikasi Seaplane Class Rating diadakan sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan untuk mendukung Program Prioritas Nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Salah satunya adalah peningkatan pariwisata dan logistik antar Kepulauan di Indonesia. “Pengoperasian seaplane cocok untuk Indonesia yang memiliki kondisi geografis kepulauan untuk mendukung sistem logistik dan pariwisata, khususnya pariwisata perairan. Selanjutnya, pesawat Cessna 172 SP ini akan menjadi ikon baru Banyuwangi sebagai cikal bakal pesawat yang bisa mendarat dan terbang di perairan di Indonesia,” ungkapnya.
Pesawat latih seaplane milik API Banyuwangi menggunakan pesawat Cessna 172 SP yang dimodifikasi dengan menambahkan floating kit. Modifikasi floating kit pada pesawat Cessna 172 SP milik API Banyuwangi berasal dari pabrikan Wipaire yang merupakan satu-satunya pabrikan yang memproduksi Amphibious Float untuk Cessna 172 SP.
Lebih lanjut, kata dia, pada proses awal dilakukan kegiatan validasi Supplemental Type Certificate & Type Certificate (STC) sesuai pengajuan dari pabrikan float kit (Wipaire) serta dari pabrikan Propeller (McCauley) kepada Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) sebagai dasar legalitas penggunaan equipment tersebut di Indonesia.
“Pada selasa (15/6) proses Validasi STC telah selesai dilaksanakan dan izin sudah dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara. Selanjutnya, pemasangan Amphibious Floating Kit Cessna 172 SP dilakukan selama 19 hari mulai 31 Agustus 2021 sampai dengan 18 September 2021,” tuturnya.
Direktur Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi, Capt. Hariri menjelaskan, pelaksanaan Functional Test Amphibious Cessna 172 SP adalah syarat untuk pengurusan Certificate of Airworthiness dengan kualifikasi Amphibious.
“Setelah proses modifikasi dan pengurusan Certificate of Airworthiness dengan kualifikasi Amphibious, kita telah melakukan ground test pada Sabtu (18/9). Pada Kamis (7/10) yang lalu telah dilakukan uji coba atau functional test flight land to land dan setelah lolos uji coba tersebut besok Senin (18/10) akan dilakukan peresmian dengan functional test flight land to water,” ujarnya.
Dalam Functional Test Flight Land to Water Senin yang akan datang yang digelar secara hybrid (tatap muka dan virtual), diundang pula kementerian terkait seperti Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Bappenas, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, TNI, POLRI, BUMN bidang transportasi, asosiasi bidang transportasi, travel, perhotelan dan pariwisata.
Mereka akan menyaksikan momen kolaborasi dalam mempersiapkan pengoperasian seaplane di Indonesia baik sumber daya manusia, infrastruktur untuk seaplane dan regulasi yang diperlukan. [KPJ]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID