Perkuat Layanan, Damri Genjot Integrasi

Direktur Utama Perum Damri Setia N. Milatia Moemin mengaku terus mengembangkan layanan konektivitas dan integrasi antar moda dengan transportasi darat, laut, maupun udara di seluruh Indonesia.
“Integrasi Damri tidak hanya di layanan komersial saja, tetapi juga penugasan,” katanya dalam webinar Menilik Transportasi Di Kawasan Perbatasan Kalimantan, Rabu (29/7).
Setia menjelaskan, Damri telah bekerja sama dengan PT ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan Merak. Nantinya berfungsi sebagai angkutan pemandu moda menuju Bandara Soekarno Hatta.
Selain itu, integrasi layanan Damri bersama PT Pelayaran Indonesia (Pelni) dan ASDP dalam mendukung program tol laut. Menurutnya, Damri juga telah terintegrasi dengan 26 bandara di seluruh Tanah Air.
Sementara, integrasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani transportasi di wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), di antaranya Stasiun Wojo dan Stasiun Tugu, Yogjakarta.
“Jadi kami memang melakukan interkonektivitas terintegrasi, salah satunya menjadi feeder angkutan darat yang mendistribusikan barang sampai ke tangan konsumen,” ujarnya.
Setia menambahkan, Damri terus mengupayakan interkoneksi rute-rute eksisting dengan mempertimbangkan populasi di tiap daerah. Upaya itu dilakukan untuk memberikan kemudahan untuk pelanggan dalam melakukan perjalanan darat menjadi lebih mudah, aman, nyaman, dan terjangkau.
“Selain menjadi perusahaan yang menghasilkan laba, Damri juga merupakan agen pengembangan bagi daerah yang butuh konektivitas lebih lanjut, terutama di daerah tertinggal, terluar, dan perintis,” jelasnya.
Khusus wilayah perintis, kata Setia, saat ini memiliki angkutan yang beroperasi di 47 lokasi dengan jumlah 497 unit armada.
“Di beberapa daerah, khususnya di Indonesia Timur, kondisi jalannya mudah-mudahan mendapat perhatian lebih dari kementerian PUPR,” ujarnya.
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani mengatakan, pihaknya akan memberikan priotitas layanan angkutan perintis dan perbatasan. “Pelayanan dilakukan dengan lelang dan penunjukan,” ucapnya. [KPJ]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID