Perkembangan Peradaban Tidak Boleh Hancurkan Budaya

0

Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) Letjen (Purn) Agus Widjojo mengingatkan, perkembangan peradaban yang terjadi seharusnya tidak menghancurkan budaya bangsa mana pun. Meskipun akses budaya dari peradaban lain terbuka luas, namun suatu bangsa harus mampu membangun dan mempertahankan budaya yang telah dimiliki dari masa lalu.

“Pemikiran-pemikiran mainstream juga dapat berujung pada musnahnya peradaban. Karena itu, diperlukan adanya pengelolaan yang baik terhadap budaya bangsa,” ucapnya, saat memberikan sambutan pada acara The 5th Jakarta Geopolitical Forum 2021 dengan tema “Culture and Civilization: Humanity at the Crossroad”, secara daring, Kamis (21/10).

Agus menerangkan, masyarakat sedang berada di persimpangan jalan. Dihadapkan antara nilai-nilai kemanusiaan dan manfaat teknologi. Peradaban yang terjadi saat ini membuat manusia lebih menikmati hak-hak politik maupun manfaat sosial. Namun, juga membawa ketidakstabilan sosial maupun ketidaksetaraan yang menimbulkan kehancuran.

“Peradaban akan berubah menjadi lebih maju dengan adanya teknologi, ekonomi, idealisme, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun, teknologi juga dapat menghilangkan moralitas manusia sedikit demi sedikit,” ujarnya .

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang sangat besar terhadap peradaban manusia. Salah satunya, komunikasi dan informasi. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin mengaburkan batas-batas negara. Atas kondisi ini, Indonesia dihadapkan dua hal yang tidak mudah. Yakni, merawat atau memelihara budaya nasional dan membangun budaya modern untuk bangsa.

Menurutnya, teknologi tidak seharusnya dipandang sebagai sebuah peradaban, namun menjadi alat untuk kemajuan manusia dan kemanusiaan. Sehingga, hidup manusia akan terbantu oleh kemajuan teknologi. Pengembangan teknologi telah dan akan membawa banyak konsekuensi negatif apabila tidak dikelola dengan baik.

Selain perkembangan atau kemajuan teknologi, pandemi, politik, kesenjangan sosial, dan kekurangan sumber daya juga turut memengaruhi masa depan manusia. “Hal ini juga menimbulkan adanya dominasi agama terhadap teknologi dan juga adanya perkembangan ide-ide keagamaan. Kini kita telah mencapai titik yang membuat harus menentukan masa depan kita apakah akan lebih bersatu atau lebih terpecah-pecah,” tutur dia. [UMM]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *