Penyair amp Jurnalis Tanah Air Meriahkan HUT Bacaan Melayu Indonesia Ke 55

<p><br />
<strong>Oleh</strong>: <strong>Dr Victor A. Pogadaev</strong><br />
<em>Dosen Bahasa Indonesia di MGIMO (Moscow State Institute of International Relations) yang juga Wakil Ketua Persatuan Nusantara.</em></p>
<p>Akhir tahun 2022 me nandai 55 tahun sejak Bacaan Melayu-Indonesia pertama berlangsung di Institut Bahasa-Bahasa Timur di Universitas negara Moskow bernama M.V. Lomonosov (sekarang institut Studi Asia dan Afrika – ISAA). Keberadaan Bacaan itu berkat inisiatif orientalis Soviet Natalia F. Aliyeva (1931 – 2015), Boris B. Parnikel (1934 – 2004) dan Vilen B. Sikorsky yang mampu meya kinkan akademisi Alexander A. Guber (19021971) untuk mengadakan pertemuan berkala para peneliti dunia Melayu – Indonesia, juga dikenal sebagai nusantara, dan memperoleh persetujuannya untuk menjadi pelindung Bacaan itu.</p>
<p>Sejak itu, setiap bulan dari Sep tember hingga Mei, para sarjana, mahasiswa PhD, dan pelajar dari berbagai universitas dan lembaga penelitian di Moskow berkesempatan bertemu untuk berbagi temuan dan hasil pe nelitian mereka tentang berbagai masalah sejarah, budaya, sastra, seni, dan etnografi negaranegara di kawasan ini.</p>
<p>Selama 55 tahun keberadaannya, lebih dari 500 seminar telah di adakan (sekitar 9 seminar per tahun). Termasuk seminar khusus (terkadang selama dua hari) dan beberapa konferensi internasional besar dengan pembicara asing.</p>
<p>Di antaranya adalah seminar Pembangunan nasional dan Proses Kesusatraan/Budaya di Asia Tenggara. Diselenggarakan pada 1996 yang dihadiri 48 wakil negara asing.</p>
<p>Hadir kala itu, penyair terkenal Taufiq Ismail, jurnalis Wiratmo Soekito dan politisi Fadli Zon dari indonesia. Sementara dari Malaysia, ada sastrawan dan budayawan Ismail Hussain, Muhammad Haji Salleh, Rahma Bujang, dan Rahman Shaari.</p>
<p>Taufiq Ismail bahkan sempat membacakan puisinya di dekat tembok Kremlin. Sementara Mu hammad Haji Salleh menciptakan beberapa puisi tentang Museum Leo Tolstoy dan kesan nya saat berkunjung ke Teater vakhtangov, tempat pementasan berdasarkan novel Queen of Spades karya Alexander Pushkin dipentaskan.</p>
<div style=”page-break-after: always”><span style=”display: none;”> </span></div>
<p>Pada 1999, European Colloquium on Indonesian and Malay Studies (ECiMS) ke-11 diselenggarakan dengan 17 peserta dari 10 negara. Pada 2019 Simposium Internasional tentang budaya Nusantara berlangsung di Pusat Sastra Oriental Perpustakaan negara Rusia dengan pameran buku karya penulis indonesia dan Malaysia. Pesertanya antara lain, Iwan Kurniawan dari Indonesia yang membacakan puisinya dalam bahasa Indonesia.</p>
<p>Selain itu, 21 edisi buku Studi Melayu – Indonesia diterbitkan berdasarkan presentasi di seminar yang pertama pada 1971.</p>
<p>Pernah juga ada kegiatan internasional, salah satu hasilnya adalah mendirikan perpustakaan Pusat Nusantara di ISAA. Perpustakaan itu kecil, namun berharga.</p>
<p>Edisi terakhir Studi Melayu Indonesia ke-21 disiapkan untuk menghormati Prof. Alexander K Ogloblin dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang ke-80. Prof Oglobin banyak berjasa dalam penelitian bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.</p>
<p>Kumpulan itu mencakup, baik laporan dari peserta reguler dalam Bacaan yang dipresenta sikan pada seminar itu, maupun artikel dari rekan-rekan Indonesia dan Malaysia, di antaranya Prof Abdul Hadi W.M. dan pelukis Misbach Tamrin. Partisipasi mereka membuktikan prestise internasional yang tinggi dari Bacaan Melayu – Indonesia dan Persatuan Nusantara.</p>
<p>Artikel-artikel dalam buku tersebut mencerminkan keragaman budaya masyarakat di wilayah nusantara, citranya yang unik.</p>
<p>Ada seminar online khusus Desember lalu menjelang hari ulang tahun Bacaan dengan par tisipasi dua sarjana indonesia. Yaitu Prof Agus Suwignyo dari Universitas Gadjah Mada dan Prof Rhoma Dwi Aria Yuliantri dari Universitas Negeri Yogya karta dengan makalah The Making of Soviet Cultural Identity in Indonesia, 1950 – 1960.</p>
<p>Meski generasi silih berganti, tetapi Bacaan Melayu – Indonesia terus berlanjut dan, kami harap, akan terus hidup! ■</p> .
Sumber : Berita Internasional Peristiwa Terbaru Hari Ini