Orang PSI Ke Anies Kritik Jalan, Proyek Mau

Selama ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dikenal sebagai lawan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Di Kebon Sirih, para wakil rakyat dari PSI paling rajin mengkritik berbagai kebijakan Anies. Selain kritik yang masih jalan, ternyata PSI juga masih doyan proyek yang anggarannya dari Pemprov DKI.
Proyek yang didapat PSI merupakan kegiatan Forum Internasional Youth 20 (Y20) yang akan diselenggarakan tahun depan. Untuk mensukseskan acara itu, Pemerintah Ibu Kota melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI mengucurkan anggaran sebesar Rp 2,7 miliar.
Proyek tersebut diberikan kepada Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Sianipar dalam kapasitas sebagai Ketua Indonesian Youth Diplomacy (IYD). Program Y20 merupakan salah satu kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di mana Presiden Jokowi saat ini merupakan Ketetuaan atau Presidensi G20 untuk 1 tahun ke depan.
Alokasi anggaran ini tercatat dalam data hasil input komponen Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2022. Dalam APBD DKI, anggaran itu tertulis untuk program pengembangan kapasitas daya saing kepemudaan Dispora DKI Jakarta. Awalnya, anggaran yang diajukan lebih dari Rp3 miliar. Namun, mendapat penolakan dari DPRD DKI karena dinilai terlalu besar. Akhirnya, DPRD DKI menyetujui anggaran tersebut sebesar Rp 2,7 miliar.
Sebelum program itu diketuk palu, Michael Sianipar sudah terlebih dahulu bertemu dengan Anies Baswedan, akhir Oktober lalu. Dalam pertemuan itu, dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada Anies yang dianggapnya komitmen mensukseskan program Y20.
“Terima kasih Pak Gubernur @aniesbaswedan atas komitmen dan dukungannya dalam turut menyukseskan Y20 Summit Indonesia tahun 2022. @iyouthdiplomacy akan berkolaborasi dengan Pemprov DKI dalam menyambut 100 delegasi mancanegara di Jakarta, Juli nanti,” bunyi postingan Instagram milik IYD yang mengunggah pertemuannya dengan Anies (25/10).
Sikap Michael yang memuji Anies ini menuai sorotan. Padahal, di saat yang sama, dirinya bersama Fraksi PSI di DPRD DKI juga paling keras mengkritik berbagai kebijakan Anies. Mulai dari Formula E, banjir hingga APBD DKI.
Namun, setelah banyak mendapatkan kritik, Michael membuat klarifikasi. Katanya, program Y20 merupakan proyek yang diberikan pemerintah pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). IYD, organisasi yang dipimpinnya ditunjuk Kemenpora untuk mensukseskan kegiatan tersebut.
“Yang menugaskan IYD sebagai penyelenggara adalah Kemenpora dan Kemenko Perekonomian selaku Pemerintah Pusat dan leading sector untuk urusan G20 dan Y20,” kata Michael kepada wartawan, kemarin.
Sebagai tuan rumah pelaksanaan G20, kata dia, kegiatan Y20 tidak cuma digelar di Ibu Kota saja, tapi juga kota-kota lainnya. Tapi juga di Bandung, Manokwari, Palembang dan Lombok Tengah. “Sedang dijajaki juga di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Karena ada permintaan dari Pemprov di sana,” bebernya.
Namun, dia tidak membantah, kalau kegiatan itu ada peran dari Pemprov DKI, terutama soal penganggaran. “Kami berterima kasih juga kepada pemda-pemda yang berkomitmen menyukseskan acara-acara G20 dan turunannya, terkhusus kepada Pemprov DKI dan Pemprov Jabar sebagai tuan rumah puncak acara Y20 nanti,” ujarnya.
Juru Bicara DPP PSI, Nanang Priyo Utomo mengaku partainya belum mengetahui penggunaan anggaran yang diterima Michael. “Terkait keuangan yang Anda tanyakan tadi itu kami belum tahu persis itu uang untuk apa,” sebut Nanang saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Akan tetapi yang jelas, prinsip PSI masih sama. Konsisten tidak akan mengubah gaya politik PSI yang terkenal rajin mengkritik mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
“Prinsip PSI nggak pernah berubah, Mas. Dikritik atau didukung itu tergantung kebijakannya, nggak ada urusan sama duit,” tegas Nanang.
Ketua DPW PAN Kepulauan Seribu, Oman Rakinda mengaku salut dengan sikap Anies yang tetap baik dengan lawan politiknya. “Pak Anies yang lewat Dispora mau membatu Y20 walaupun ketuanya atas nama Ketua DPW PSI, Saudara Michael Sianipar yang selama ini kritis, beroposisi pada Pak Anis,” imbuh Ketua DPW PAN Kepulauan Seribu, Oman Rakinda, kemarin.
Dia menilai Anies sangat bijak dalam menjalankan tugasnya. Menghormati partai politik pendukungnya dan menghargai partai yang kritis terhadapnya. “Pak Anies menyikapinya sangat profesional. Mudah-mudahan hibah Rp 2,7 miliar bisa dimanfaatkan dan dipertanggungjawabkan secara akuntabel,” harap Ketua Fraksi PAN DPRD DKI itu.
Lebih lanjut, Oman berkelakar PSI juga akan bersikap bijak menjawab kerahiman Anies. “Selamat tinggal interpelasi. Ini paling pas,” imbuh dia, ketika ditanya sikap PSI yang tidak menolak proyek Pemprov DKI, meski selau keras terhadap Anies.
Politisi Partai NasDem, Bestari Barus meminta PSI berpikir jernih dalam mengawal kepemimpinan Anies. Sebab, pada akhirnya PSI bakal bergantung terhadap kebijakan mantan rektor Universitas Paramadina itu.
“Semakin ke sini maka ketua PSI DKI saudara Michael Sianipar semakin mengerti, PSI sangat membutuhkan kehadiran Gubernur DKI dalam memuluskan pergerakan yang dia bangun guna menyelamatkan partainya,” sindir Bestari.
Harusnya, kata dia, PSI sejak lama buka mata dan telinga terhadap figur Anies. Tidak perlu diintervensi lewat kebijakan yang manfaatnya juga dirasakan oleh PSI. “Toh, buktinya Gubernur Anies sama sekali tidak anti terhadap kelompok yang bahkan mengkritisinya walaupun secara berlebihan,” pungkas mantan Wakil Ketua DPRD itu.
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI, Purwanto ngakak mendengar PSI menerima uluran tangan Anies. Dia bilang PSI harus lebih kreatif. Jangan manja dengan kerahiman seseorang yang dianggapnya selalu minus.
“Kan banyak cara dapetin sponsor internasional. Alangkah kerennya jika Michael tidak manja dan berani mencari sponsorship, dan tidak berharap hibah dari lembaga yang dikomandoi oleh orang yang sering dia kritik,” tukas Purwanto.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menantang PSI untuk menolak suntikan dana dari Pemprov DKI. Hal ini dilakukan, kalau memang PSI ingin dianggap sebagai parpol yang konsisten oposisi terhadap kepemimpinan Anies Baswedan.
“Silakan kritik tapi masuk akal. Jangan buntutnya supaya dapat proyek. Mereka harus tolak mentah-mentah ajakan dan rayuan proyek apapun dari Anies. Jangan cuma gara-gara proyek itu nama mereka hancur,” ujarnya. Jerry. [UMM]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID