Ogah Terlena, Polri Tetap Fokus Kendalikan Covid-19
Kasus Covid-19 di Indonesia perlahan menurun. Namun, Polri enggan terbuai untuk terus mendukung penanganan Covid-19 di Tanah Air.
“Kita tetap melakukan dan menegakkan strategi pengendalian Covid-19,” kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dikutip oleh Kepala Bagian (Kabag) Yaninfodok, Biro Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) Kombes Tjahyono Saputro dalam webinar Humas Polri, Rabu (22/9).
Tjahyono mengungkapkan, ada 5 program Polri terkait Covid 19, yaitu bantuan sosial, percepatan vaksinasi, pengerahan tenaga medis, kampung tangguh nusantara, dan penegakan hukum.
Menurut Tjahyono, Polri melaksanakan 604 kegiatan vaksinasi, menurunkan 40.336 personel sebagai tracer, dan 15.000 personel nakes.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Prabowo Argo Yuwono dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kabag Mitra Biro Penmas Polri, Kombes Pol Sumarto mengatakan, dengan jumlah penduduk yang besar dan program jaring pengamanan sosial yang tidak semapan negara maju, penanganan Covid-19 bukan perkara mudah.
“Namun bukan Indonesia jika menyerah dalam situasi tersebut,” kata Argo.
Argo menjelaskan, silih berganti kebijakan secara dinamis diputuskan untuk memastikan penanggulangan persebaran Covid-19 dapat ditangani dengan baik, dari PSBB hingga ke PPKM.
“Bersyukur karena usaha tidak menghianati hasil. Kasus Corona 19 di Indonesia terus mengalami penurunan, berbeda dengan sejumlah negara tetangga yang terus naik,” ujarnya.
Polri mencatat angka tertinggi kasus Covid 19 terjadi pada 15 Agustus 2021 yang mencapai 56.757 kasus. Sementara per 12 September 2021, Indonesia mencatat 3779 kasus baru, terendah selama sepekan terakhir.
Mengutip prediksi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada 2022 akan ada 1,9 juta kasus positif. Namun, prediksi ini akan berbeda jika muncul varian baru Covid-19, dalam setahun bisa berjumlah 3,9 juta.
Untuk itu, lanjut Argo, Kapolri telah memerintahkan jajaran Polri untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi massal agar target yang ditetapkan Presiden Jokowi 2 juta per hari segera tercapai. Ia meminta hingga 12 Agustus 2021, Indonesia telah masuk daftar 10 besar negara dengan jumlah penyuntikan vaksin Covid 19 terbanyak, yaitu 79,05 juta, menempati peringkat teratas di Asia Tenggara.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid 19, Sonny B. Hamadi menjelaskan, Indonesia saat ini berada dalam masa strolling. Karena itu, jumlah kasus harus dipertahankan serendah mungkin dalam waktu yang lama.
“Kunci menahan gelombang baru adalah mengendalikan jumlah kasus, sekitar 2.700 per hari,” ujarnya.
Sonny menjelaskan pengendalian dapat dilakukan melalui pembatasan sosial, penguatan pokes, 3T, 3M hingga bisa ditahan penyebaran kasus baru.
Jubir Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengingatkan bahwa potensi penyebaran kembali gelombang Covid-19 masih ada. Menurutnya, selain peningkatan vaksinasi, harus dilakukan kontrol atas relaksasi PPKM di sejumlah daerah.
“Perlu kerjasama semua instansi dan pemerintah daerah agar relaksasi PPKM tidak menjadi sumber penyebaran baru Covid 19,” katanya.
Ia juga mengingatkan perlunya kontrol yang ketat dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang kini dilakukan di banyak daerah. “Jangan seperti di AS, Covid-19 meledak lagi saat sekolah dibuka kembali,” imbaunya. [KPJ]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID