Negara Arab Normalisasi Hubungan Dengan Israel, Khamenei: Mereka Berdosa
Pemimpin spritual Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut, negara-negara Arab telah “berdosa” karena telah menormalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu. Dia pun meminta negara-negara Arab membatalkan kebijakan tersebut.
Tanpa menyebut nama-nama negara Arab yang dimaksud, Khamanei menegaskan, beberapa pemerintahan telah melakukan kesalahan fatal. Yaitu berbuat dosa dengan menormalisasi hubungan diplomasi dengan rezim yang dianggapnya otoriter dan ilegal.
Menurutnya, normalisasi tersebut bertentangan dengan persatuan Islam. Dia mencoba mendesak agar negara-negara itu segera kembali ke jalan yang benar. “Dan bertanggung jawab atas kesalahan besar ini,” ucap Khamenei, dalam sebuah pidato di acara Maulid Nabi Muhammad, di Teheran, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (26/10).
Hingga tahun lalu, baru Mesir dan Yordania yang berhubungan resmi dengan Israel. Tapi kini jumlahnya bertambah. Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko juga sepakat membuka hubungan dengan Israel di bawah mediasi mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Khomenei menegaskan, persatuan umat Islam sangat penting untuk membebaskan Palestina. “Jika persatuan umat Muslim tercapai, masalah Palestina pasti akan bisa diatasi dengan cara terbaik,” tegasnya.
Mei lalu, Khamenei menggambarkan Israel sebagai “markas teroris”. Sebutan itu merupakan salah satu kecaman lain dari Iran, yang saat ini sedang menegosiasikan pemulihan Perjanjian Nuklir 2015 yang ditentang Israel.
Saat ini, perundingan nuklir Iran rencananya akan dilanjutkan. Namun begitu, Iran mempersulit jalannya negosiasi dengan mengucilkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dari situs-situs nuklirnya.
Kementerian Luar Negeri Prancis menilai, ini saat yang kritis bagi upaya untuk menyelamatkan perjanjian tersebut. “Adalah krusial bagi Iran untuk mengakhiri semua bentuk aktivitas yang melanggar perjanjian, dan agar segera kembali menaati butir-butir kesepakatan,” kata Juru Bicara Kemenlu Prancis, Anne-Claire Legendre. [PYB]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID