Menaker Ida Dukung Pendirian BLK Manokwari Selatan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, mendukung dan memberikan perhatian khusus atas rencana Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) di Manokwari Selatan.
“Untuk peningkatan kompetensi pekerja, atau calon pekerja di Papua Barat, perlu diakselerasi dengan cara memperkuat BLK. Kita punya BLK UPTP (Unit Pelaksana Teknis Pusat) di Sorong dan kita sangat mendukung BLK UPTD yang dikelola Pemprov Papua Barat,” kata mantan Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII (1999-2018) ini
. Ida meyakini, dengan sinergitas antara Pemerintah Pusat melalui BLK Sorong, dan Pemprov Papua Barat dengan membuat BLK berstandar nasional, bahkan internasional, akan mempercepat peningkatan kompetensi masyarakat Papua Barat.
Kalau tahun depan sudah dibangun, lanjut Ida, pihaknya akan support dengan bantuan peralatan, menyiapkan kapasitas instruktur dengan BLK dari seluruh Indonesia, tergantung jurusan yang akan dibangun di BLK.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan, pembangunan BLK UPTP di Kabupaten Manokwari Selatan ini dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9/2020, tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Dengan begitu, pengembangan kompetensi tenaga kerja di Bumi Cendrawasih terus meningkat.
Menurut dia, secara geografis, letak Kabupaten Manokwari Selatan sangat strategis, karena sebagai kabupaten penghubung dan terletak di antara lima kabupaten, yakni Manokwari, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama. Sementara dari sisi kebutuhan tenaga kerja, dapat diserap oleh industri dan perusahaan-perusahaan yang berada di lima kabupaten tersebut.
Kadisnakertrans Papua Barat, Frederik DJ Saidui pun menyambut positif dukungan Ida untuk memberikan bantuan peralatan dan instruktur yang tersertifikasi. Pemprov Papua Barat menurutnya telah menyiapkan lahan seluas lima hektar untuk pembangunan BLK di Manokwari Selatan.
“Adanya BLK di Manokwari Selatan dapat mengubah paradigma lama tentang daya serap Orang Asli Papua (OAP) di semua bidang usaha di tahun-tahun mendatang tentang kemandirian OAP di negerinya sendiri,” ungkap Frederik.
Selama tiga tahun, lanjutnya, pembangunan BLK di Mankowari Selatan telah didukung Gubernur Papua Barat melalui APBD Papua Barat. Tahun pertama, dibangun talud (dinding penahan tanah) di lokasi. Tahun berikutnya, dibangun pagar keliling dan tahun ketiga perumahan PNS yang akan difungsikan untuk mengelola BLK tersebut.
“Mudah-mudahan Pak Gubernur tahun depan kembali menyupport pembangunan bangunan-bangunan penunjang lainnya. Semoga tahun depan, akan ada kucuran anggaran agar BLK secepatnya dapat terealisasi di Manokwari Selatan,” tutur dia. [UMM]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID