Mau Diserahkan Ke Kemenag, Terowongan Silaturahmi Untuk Kerukunan Beragama
Pekerjaan konstruksi Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan area parkir di basement Masjid Istiqlal dengan halaman Gereja Katedral Jakarta, telah selesai.
Terowongan ini bisa digunakan bersama dengan umat Khatolik di Gereja Katedral.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, terowongan ke rumah ibadah ini secara teknis bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan, karena faktor keamanan dan keselamatan para jamaah saat ibadah.
“Makanya desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah,” kata Basuki, dikutip Selasa (26/10).
Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti mengatakan, terowongan ini merupakan contoh kerukunan umat beragama di Indonesia.
“Alhamdulillah konstruksinya sudah selesai dan akan segera diserahkan ke Kementerian Agama agar bisa secepatnya dimanfaatkan,” kata Diana.
Diana mengatakan, dibangunnya Terowongan Silaturahmi merupakan ide Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan pada Februari 2020.
“Waktu itu Presiden berdiri di Plaza Al-Alfatah dan melihat ada asa yang bisa dihubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Disinilah Terowongan Silaturahmi Terwujud,” jelasnya.
Diana menambahkan, bangunan Gereja Katedral saat ini sudah sangat tua dan merupakan cagar budaya, begitu juga dengan Masjid Istiqlal yang merupakan cagar budaya sehingga harus dibangun suatu konstruksi yang benar-benar aman.
“Terowongan yang tersambung dengan basement parkir lantai 1 di Masjid Istiqlal ini dapat menampung 500 unit mobil. Kehadiran terowongan ini diharapkan dapat memudahkan jemaah kedua rumah ibadah ini untuk menggunakan lahan parkir secara bersama,” harapnya.
Ia memaparkan, terowongan ini bisa digunakan multifungsi. Kalau Jumat bisa digunakan jamaah Masjid Istiqlal, hari Minggu bisa dipakai jemaat Gereja Katedral Jakarta.
“Untuk itu dinamakan Terowongan Silaturahmi, saling memberikan pertolongan untuk kebutuhan masing-masing,” katanya. [MFA)
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID