Kowani Sosialisasi Kesehatan Mata Di Tengah Pandemi
Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menilai era digitalisasi memberikan dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah gangguan mata.
Untuk mensosialisasikan kesehatan mata, Kowani menggelar webinar Waspadai Gangguan Mata di Era Digital, Jumat (12/11). Sejumlah narasumber hadir dalam acara ini.
Diantaranya adalah mantan Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Moeloek dan dokter spesialis mata. Dr. dr. Feti Karfiati Memed.
Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo yang membuka seminar menyampaikan ketahanan anggota keluarga salah satunya adalah menjaga kesehatan. Di masa pandemi, dengan segala keterbatasan aktivitas, pengggunaan gawai atau gadget meningkat.
“Diadakannya acara sangat tepat. Sebagai kaum perempuan harus selalu siap, adoptif dan adaptif dengan dunia digital. Tapi juga harus peduli dengan penggunaan gadget atau laptop menyebabkan penyakit yang bisa menyerang mata,” kata Giwo.
Menurutnya, wanita punya peran penting menjaga kesehatan mata keluarga. “Mata adalah jendela dunia, karena mata berperan penting dalam kehidupan. Hingga berpengaruh pada masa depan anak,” kata Giwo.
Lebih lanjut dirinya berharap pengurus Kowani bisa mensosialisasikan pentingnya kesehatan mata. Hal ini sebagai edukasi preventif dari pengaruh buruk dan bahaya yang mengintai untuk kesehatan.
Sementara itu, Nila Moeloek menjelaskan, tak bisa dipungkiri era digital dan pandemi Covid-19, memaksa anak khususnya menggunakan perangkat elektronik.
Dirinya memberikan saran untuk berstirahat setiap 20 menit melihat layar, dengan mengalihkan mata atau objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
“Karena pandemi Covid-19 memang susah menjauhkan anak dengan gadget, tapi dengan upaya pencegahan dan edukasi peran Kowani bisa dimaksimalkan menjaga kesehatan mata,” kata Nila.
Dokter spesialis mata Feti Karfiati menjelaskan sejuah efek negatif screen time pada anak. “Mata buram, merah pandangan silau, tak nyaman, dikucek, sering berkedip hingga disertai nyeri kepala dan leher,” kata Feti.
Dirinya memberikan saran supaya anak di bawah 3 tahun dilarang menggunakan gadget. Hal ini dikhawatirkan memberikan dampak negatif pada kesehatan matanya di masa depan.
“Peran orangtua sangat penting untuk menjaga aktivitas fisik hingga mengajak anak melihat pemandangan, tapi tetap dengan tetap perhatikan protokol kesehatan,” ujarnya. [DIT]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID