Kontribusi Perdagangan Ritel Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berada di jalur positif, baik di kuartal II (Q2) maupun di kuartal III (Q3) tahun 2021.
Hal ini juga tidak terlepas dari pertumbuhan pada sektor perdagangan besar dan eceran yang merupakan kontribusi dari aktivitas perdagangan ritel.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah ritel di Indonesia yang terdiri dari pusat perbelanjaan dan toko swalayan pada tahun 2020 mencapai 2.133 unit.
“Besarnya jumlah ritel tersebut menunjukkan pentingnya peranan ritel dalam menunjang aktivitas perekonomian serta dalam pemenuhan kebutuhan konsumen,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Jumat (12/11).
Peran ritel lainnya yang tidak kalah penting adalah sebagai akses pasar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ritel juga telah menjalin kerjasama dengan pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produk-produknya.
Menteri dari Partai Golkar ini mengharapkan, kemitraan tersebut dapat meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM sekaligus melakukan pembinaan terhadap branding, packaging, manajemen pemasaran, dan manajemen logistik, sehingga produk-produk UMKM bisa dikenal masyarakat dan mampu bersaing.
“Kolaborasi yang telah terjalin antara pelaku UMKM dan ritel diharapkan juga dapat menciptakan lapangan usaha baru dan menyerap tenaga kerja,” ujarnya.
Demi membantu pengusaha ritel menghadapi tantangan di masa pandemi, Pemerintah melakukan upaya untuk menjaga dan mendukung keberhasilan serta keberlangsungan usaha ritel melalui insentif fiskal yang telah diberikan.
“Pemerintah memberikan insentif PPh 21, PPh Pasal 22 Impor, PPh Pasal 25, Restitusi PPN, dan PPN ditanggung Pemerintah (DTP) atas jasa Sewa,” tegas Airlangga. [NOV]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID