Ke Mana-mana Jalan Sama Gibran Ganjar Dicurigai Lagi Ambil Hati Jokowi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo begitu lengket dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Ke mana-mana, Ganjar selalu ngajak jalan bareng putra sulung Presiden Jokowi itu. Maksud Ganjar ini baik dan terkait urusan pemerintahan, namun ada juga yang curiga langkah ini dilakukan Ganjar untuk ambil hati Jokowi buat modal nyapres. Betulkah?
Kelengketan Ganjar-Gibran terbaru, terjadi kemarin. Ganjar mengajak Gibran ikut gowes bareng dalam acara Tour de Borobudur, event sport tourism tahunan di Jawa Tengah.
Gibran yang baru kali pertama ikut ajang balap sepeda, kelabakan. Ia ketahuan nggak punya sepeda. Tapi, Ganjar langsung meminjamkan sepedanya ke Gibran. Jersey keduanya juga kembar.
“Ini baru pertama saya sepedaan. Sepeda saja saya nggak punya, ini dipinjemi Pak Ganjar,” aku Gibran, disambut tawa.
Akan tetapi, bekas bos martabak Markobar ini tak bisa mendampingi Ganjar sampai finish di Candi Borobudur. Ia hanya mendampingi sampai batas Kota Solo dengan Kabupaten Klaten. Habis itu, balik kanan.
Tapi, acara itu tampaknya cukup berkesan bagi Gibran. Ia sampai memasang foto sedang gowes bareng Ganjar di profil akun Instagramnya.
Ganjar diketahui memang hobi sepedaan. Ia kerap keluar masuk gang bertemu warga menggunakan sepeda. Karena itu, meskipun Gibran balik kanan, Ganjar tetap lanjut gowes meskipun jarak tempuhnya lumayan jauh, mencapai 115 kilometer. Medannya juga sangat menantang, karena tanjakan terjal.
“Saya deg-degan ini, sampai apa ndak ya,” ungkap Ganjar.
Pekan lalu, Ganjar juga baru ketemuan dengan Gibran. Waktu itu, ketika menutup gelaran obral diskon Solo Great Sale (SGS). Acara yang digagas Gibran itu dipuji habis sama Ganjar. Bahkan ia meminta acara serupa dapat dicontoh kota lain.
“Ini benar-benar bisa men-trigger percepatan pemulihan ekonomi di Kota Solo. Dan sekali lagi, ini luar biasa,” pujinya.
Selain muji Gibran, dalam kesempatan itu, Ganjar juga muji Jokowi. Kebetulan, saat itu Jokowi baru saja menerima tongkat Presidensi G20. “Itu kebanggaan yang menurut saya sangat luar biasa sebagai sebuah bangsa,” pujinya lagi di depan Gibran.
Pertengahan Oktober lalu, Ganjar menjamu Gibran makan siang di rumah dinasnya. Dalam jamuan makan itu, ada juga Wali Kota Bogor, Bima Arya. Ganjar mengaku banyak hal yang diobrolin dalam pertemuan itu. Mulai dari yang serius hingga cerita yang konyol-konyol. “Karena kita juga sering ngobrol ya,” kata Ganjar ketika itu.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno meyakini, seringnya Ganjar jalan bareng Gibran tidak melulu urusan kerja atau hubungan antara sesama kader PDIP. Kedekatan keduanya juga mengartikulasikan pesan tersirat.
“Karena Ganjar itu politisi. Setiap gerakannya bermakna politis. Selain urusan kerja, selain sesama kader PDIP, secara simbolik Ganjar ingin mengesankan selalu dekat dengan Jokowi melalui Gibran. Dalam tradisi politik kita, politisi tak hanya akrab dengan orang tuanya, tapi juga keluarga besarnya,” kata Adi, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Adi menambahkan, Ganjar merupakan orang Jawa. Politiknya kerap diartikulasikan dengan simbol yang tersirat. “Kemesraan dengan Gibran pastinya bagian upaya merawat opini publik bahwa Ganjar dengan Jokowi dekat, juga dengan Gibran,” sambungnya.
Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menduga, Ganjar kurang pede sejak ia digadang-gadang jadi capres. Apalagi sejak adanya deklarasi relawan di mana-mana. Karena itu, ia perlu dekat dengan Gibran untuk menambah kepercayaan diri. Sekaligus untuk mengambil hati Jokowi.
“Kalau dia pede, kan nggak usah bareng-bareng Gibran lah. Terus buat ambil hati Jokowi. Memang tujuannya, supaya bisa nyapres nanti,” analisisnya. [SAR]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID