Jokowi: G20 Harus Jadi Contoh Dalam Perubahan Iklim

0

Penanganan perubahan iklim dan lingkungan hidup, hanya bisa dilakukan dengan bekerja sama dalam tindakan nyata  Bukan saling menyalahkan.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi dalam KTT G20 sesi II dengan topik perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10).

“Indonesia ingin G20 memberikan contoh. Indonesia ingin G20 memimpin dunia, dalam bekerja sama mengatasi perubahan iklim, dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan dengan tindakan nyata,” kata Presiden Jokowi.

Selain itu, G20 harus menjadi katalisator pemulihan hijau dan memastikan tidak ada satu pihak pun yang tertinggal.

“Penanganan perubahan iklim harus diletakkan dalam kerangka besar pembangunan berkelanjutan,” ucap Presiden.

Bahkan, ucap Presiden, penanganan perubahan iklim harus bergerak maju. Seiring penanganan berbagai tantangan global lainnya, seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target SDGs.

“Saya paham, sebagai salah satu pemilik hutan tropis terbesar di dunia, Indonesia memiliki arti strategis dalam menangani perubahan iklim. Posisi strategis tersebut kami gunakan untuk berkontribusi. Deforestasi di Indonesia dapat ditekan ke titik terendah dalam 20 tahun terakhir. Indonesia telah melakukan rehabilitasi 3 juta hektar critical land pada 2010-2019,” kata Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia telah menargetkan Net Sink Carbon untuk sektor lahan dan hutan  selambat-lambatnya tahun 2030, dan Net Zero.di tahun 2060 atau lebih cepat.

Kawasan Net Zero mulai dikembangkan termasuk pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13.200 hektar, yang menggunakan energi baru terbarukan dan menghasilkan green product.

“Tata kelola yang baik di tingkat global untuk penerapan carbon pricing perlu segera dilakukan, agar sesuai dengan tujuan Persetujuan Paris dan memberikan insentif bagi partisipasi swasta, dengan memperhatikan kapabilitas dan kondisi tiap negara,” papar Jokowi.

Saat ini Indonesia sedang dalam tahap akhir penyelesaian regulasi mengenai carbon pricing, untuk mendukung pemenuhan komitmen target NDCs.

Dalam pidato di depan Sidang Majelis Umum PBB beberapa waktu lalu, Jokowi mengingatkan pentingnya mengenai pemberdayaan negara berkembang, untuk melakukan transisi energi dan mendorong inovasi teknologi. Demi membangun ekonomi dunia yang berkelanjutan.

“Saya ingin berikan perhatian besar terhadap teknologi-teknologi yang dapat ditawarkan negara G20, bagi negara berkembang dalam transisi energi,” ujar Presiden Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan, pada saat presidensi Indonesia di forum G20 nanti, akan hadir sebuah platform yang dapat kita tawarkan melalui kemitraan global dan dukungan pendanaan internasional bagi transisi energi.

“Kita perlu pastikan bahwa transisi ke energi baru terbarukan berjalan seiringan dengan prinsip energy security, accessibility, and affordability,” kata Presiden Jokowi yang dalam kesempatan tersebut didampingi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. [HES]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *