Ekonomi Tumbuh 5 Persen? Berat Bos…

0

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berbicara realistis soal pertumbuhan ekonomi di akhir tahun nanti. Bahlil menyatakan, dengan kondisi sekarang, untuk mencapai pertumbuhan 5 persen, berat.
 
Hal itu disampaikan Bahlil saat menanggapi hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia (IPI), kemarin. Di satu sisi, ia optimis ekonomi masih bisa tumbuh positif hingga akhir tahun nanti. Di lain sisi, ia tak muluk-muluk. Ia memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi di akhir tahun mentok di bawah 5 persen.
 
“Tumbuh di 5 persen agak berat ya. Saya harus fair, 5 persen agak berat,” kata Bahlil, yang mengikuti rilis hasil survei IPI secara virtual dari Papua, kemarin.
 
Mantan Ketua Umum HIPMI ini mengakui, di kuartal II-2021 terjadi lonjakan besar. Dari 0,74 persen di kuartal I-2021, menjadi 7,07 persen di kuartal II-2021. Namun, dia tidak terlena dengan lonjakan ini.
 
Bahlil memprediksi, pertumbuhan di kuartal III-2021 hanya di kisaran 4 sampai 4,3 persen. “Kalau sampai pada 4 (persen) itu masih optimis saya. Sekitar 4 sampai 4,3, masih optimis saya,” ucapnya.
 
Putra Papua Barat ini merasa, sudah ada modal besar untuk mencapai angka itu. Di antaranya, semakin kompaknya tim ekonomi dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf. 
 
Ia pun memuji duet Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam penanganan Covid-19. Luhut fokus mengawal pelaksanaan PPKM di Jawa-Bali, Airlangga memegang di luar Jawa-Bali. Bahlil mengaku selalu berkoordinasi aktif dengan kedua Menko tersebut dalam menyelesaikan setiap perkara investasi di daerah selama pandemi Covid-19.
 
“Saya pikir baik sekali duet ini. Tinggal ke depan kita akan berkolaborasi bersama-sama. Tapi, sebaik-baiknya senior kami ini, tanpa dibantu seluruh rakyat Indonesia, nggak akan bisa. Butuh kerja sama,” lanjutnya.

 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi kuartal III bisa mencapai 4-5 persen. Kata dia, kalau target tersebut tercapai, pertumbuhan di kuartal IV akan lebih baik lagi.
 
Sri Mulyani menyatakan, pada kuartal III-2021, konsumsi rumah tangga diharapkan akan tumbuh di kisaran 2-2,4 persen. Di sisi lain, konsumsi pemerintah diperkirakan ada di kisaran -0,9 persen hingga 0,1 persen.
 
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menilai, target pertumbuhan ekonomi 5 persen memang sangat berat. Dia memprediksi, pertumbuhan ekonomi kuartal III hanya mampu mencapai 3 persen. Sementara, di kuartal IV-2021 akan lebih baik lagi seiring semakin membaiknya penanganan Covid-19.
 
“Cukup berat kalau sampai 5 persen. Saya melihatnya kalaupun bisa tumbuh positif, mungkin akan di kisaran 3 persen,” kata Bhima, tadi malam.
 
Dia mengaku, tak bisa berharap banyak dari periode kuartal III tahun ini. Pasalnya, sumber utama pertumbuhan dari konsumsi rumah tangga, khususnya sepanjang Agustus, mengalami penurunan cukup dalam sehubungan penerapan PPKM, yang dimulai bulan Juli. Sementara. sisanya di September, meskipun ada pelonggaran, kenaikan konsumsinya terjadi secara bertahap.
 
“Memang, sudah mulai ada perubahan dalam hal mobilitas masyarakat ke tempat-tempat perbelanjaan. Tapi, hitungannya hal itu masih terbatas karena beberapa daerah masih memberlakukan PPKM yang cukup ketat,” bebernya. [SAR/BCG]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *