Dukung Ketahanan Pangan KemenPUPR Kebut Penyelesaian Proyek Modernisasi Irigasi Rentang

0

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung terus berupaya menyelesaikan proyek modernisasi irigasi Rentang. Proyek ini menelan anggaran Rp 5.5 triliun, dan ditargetkan rampung 2024.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Ismail Widadi mengatakan, proyek modernisasi ini diadakan karena saluran jaringannya sudah banyak yang rusak, karena belum pernah lagi disentuh sejak tahun 1969.

Padahal, Kabupaten Indramayu, Majalengka, dan beberapa daerah sekitar merupakan daerah penghasil beras terbesar di skala nasional.

“Indramayu tahun lalu jadi nomor satu penghasil beras nasional. Beberapa daerah lain juga tinggi produksi berasnya. Makanya, tahun lalu proyek modernisasi irigasi Rentang ini diadakan,” kata Ismail Widadi kepada wartawan, Senin (27/9).

Dia menjelaskan, total anggaran yang terserap untuk ditenderkan sejak dimulainya proyek ini dua tahun lalu, sudah mencapai Rp 3.7 triliun dari Rp 5.5 triliun yang dianggarkan. Sementara, untuk proyeksi pembangunan fisik sudah mencapai 29,12 persen.

“Yang terlibat dalam proyek ini ada 10 kontraktor besar, 6 perusahaan konsultan yang 5 diantaranya dari dalam negeri, dan ribuan tenaga kerja,” ujar pria yang baru setahun menjabat sebagai Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung itu.

Dalam proyek ini, ada sembilan ruas yang akan diperbaiki. Mulai dari pintu bendungan Rentang yang hampir 40 tahun tidak diganti atau diperbaiki, saluran induk Cipelang sepanjang 73,5 km, saluran sekunder 133,7 km, serta memperbaiki bangunan pelengkap yang totalnya mencapai lebih 2000-an.

“Ini pekerjaan besar sekali. Jadi, proses penyelesaiannya tidak bisa satu anggaran. Apalagi kita juga akan bersihkan saluran yang panjangnya lebih 750 km,” jelasnya.

 

Oleh sebab itu, untuk mempercepat proses penyelesaian proyek ini, pihaknya akan terus menambah jumlah tenaga kerja. Salah satunya melalui program padat karya yang tahun lalu sudah menggunakan delapan ribu tenaga kerja.

“Tahun ini jumlah tenaga kerja juga akan kita tambah. Sekitar seribu orang dari sektor berbeda. Jadi, akan ada banyak tenaga kerja yang bakal diserap. Ini demi cepat selesainya proyek,” tuturnya.

Ismail berharap, melalui proyek ini penyaluran air ke 87 hektar lahan persawahan yang ada di wilayahnya dapat berjalan dengan baik. Begitu juga masa panen dan hasil produksi yang akan bertambah seiring sudah membaiknya saluran air.

“Sebelumnya masa panen seperti di Kabupaten Indramayu hanya setahun dua kali, mudah-mudahan besok akan lebih banyak lagi. Begitu juga hasil produksi berasnya yang tahun lalu 1,1 juta ton, tahun berikut mencapai 2 ton,” paparnya.

Dia mengatakan, target ini merupakan target yang sangat realistis sering tingginya tingkat kebocoran air saat menggunakan saluran lama. Yaitu sekitar 60 persen usai disalurkan dari Bendungan Jati Gede.

“Karena itu, kita akan buat saluran ini lebih modern. Pintu-pintu yang dulu dibuka atau ditutup dengan manual, akan diganti pintu-pintu yang diinstal dengan peralatan otomatis. Ini supaya penyaluran air lebih baik dan terukur,” tandasnya. [DNU]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *