Ditegaskan Dirut RSPON Cawang Pendarahan Otak Tukul Arwana Nggak Ada Hubungannya Dengan Vaksin Covid-19
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Cawang membantah, pendarahan otak yang dialami pelawak Tukul Arwana merupakan efek vaksin Covid-19.
Direktur Utama (Dirut) RSPON Cawang dr. Mursyid Bustami menegaskan, semua merk vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia, tak ada kaitannya dengan risiko terjadinya stroke.
“Belum ada yang mengatakan bahwa ada risiko terjadinya stroke pendarahan akibat vaksin. Ini perlu kami klarifikasi. Secara ilmiah pun tidak ada hubungannya,” ujarnya saat menggelar konferensi pers secara virtual, Jumat (24/9)
“Ini perlu dipahami agar masyarakat tidak salah paham mengenai hal ini sehingga menimbulkan keraguan tentang vaksinasi Covid-19,” sambung dokter spesialis saraf ini.
Mursyid Bustami menjelaskan, perdarahan otak kebanyakan terjadi pada orang dengan hipertensi. Kondisi ini terjadi akibat pembuluh darah tidak kuat menahan tekanan darah yang tinggi. “Pembuluh darah itu pecah sehingga mengganggu fungsi otak di sekitarnya,” imbuh Mursyid Bustami.
Gejalanya tiba-tiba merasa pusing dan badan mendadak lemas. Ia menyebut 70 persen pengidap stroke pendarahan mengeluhkan sakit kepala diikuti dengan 60 persen mengalami penurunan kesadaran.
“Ada gejala lain kelemahan dari anggota gerak kemudian ada juga yang mengalami kejang banyak juga gejala yang lain,” bebernya.
Sebagian kasus membutuhkan tindakan operasi untuk mengambil bekuan darah dan mengurangi tekanan otak di sekitar perdarahan.
Untuk mencegah perdarahan otak, Mursyid Bustami menyarankan perlunya kontrol kondisi hipertensi, diabetes, dan faktor risiko lain secara rutin. Gaya hidup sehat juga berpengaruh, seperti istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga rutin.
Soal kondisi Tukul Arwana saat ini, pihak rumah sakit memilih untuk tidak membeberkannya lantaran alasan kode etik. Pihak rumah sakit menyarankan untuk menanyakan langsung kepada pihak keluarga.
“Tidak bisa kami sampaikan, karena berkaitan dengan rahasia medik pasien kita, kami sesuai dengan aturan yang berlaku. Kami tidak akan menyampaikan mengenai kondisi pasien,” elak Bustami. [OKT]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID