Dikritik Soal Seragam Ala Militer, Komisi I: Warna Hijau Bukan Cuma Warna Tentara
Beberapa anggota Komisi I DPR RI memakai baju hijau ala tentara saat melakukan uji kelayakan dan kepatutan alias fit and proper test calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Hal ini, menuai kritik dari beberapa pihak. Ditanya soal ini, Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Haris Almasyhari membantah baju itu mengesankan tentara alias army look.
“Emang kalo warna hijau pasti army look? Ya nggak lah. Itu nanti seragam PKB army look dong,” seloroh Kharis, usai mengunjungi kediaman calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu sore (7/11).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan, baju itu sudah dibuat sebelum uji kelayakan alias fit and proper test terhadap Jenderal Andika Perkasa dilakukan. Tepatnya, 4 bulan sebelum proses itu dilakukan.
“Warna hijau warna macam-macam, bukan cuman warna tentara, itu dibuat sebelum fit proper, udah,” tandasnya.
Sebelumnya, Kharis menyebut, para anggota Komisi I memang janjian mengenakan seragam itu dalam uji kelayakan. Tujuannya, untuk menciptakan kekompakan di antara sesama anggota Komisi I. “Seru-seruan aja. Kami janjian menggunakan pakaian warna hijau,” beber Kharis.
Lagipula, katanya, iitu bukan kali pertama para anggota Komisi I DPR memakai seragam yang sama. Seragam serupa mereka pakai ketika menggelar rapat dengan mitranya dari TNI, BIN dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Ia menjelaskan, ide itu tercetus ketika dia melihat baju yang dikenakan staf anggota Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra Sugiono.
“Maka kita meniru stafnya Beliau. Kebetulan kami meniru model baju seragam yang dikenakan oleh BIN, yang warnanya abu-abu tua,” jelasnya.
Tim dari komisi I sempat bertanya kepada pihak BIN lokasi pembuatan seragam mereka. Tapi akhirnya, anggota komisi I menjahit di lokasi yang berbeda. “Kami dapat biaya lebih murah dengan kualitas lebih bagus,” beber Kharis sambil terkekeh.
Sebelumnya, seragam Komisi I DPR itu dikritik Imparsial. Peneliti dari Imparsial Husein Ahmad mengatakan, memang tidak ada aturan yang melarang para anggota DPR memakai baju hijau army saat fit and proper test panglima TNI. Namun, hal tersebut menurut Husein tidaklah lazim.
“Boleh aja, tapi nggak lazim di parlemen negara-negara demokrasi,” ujar Husein kepada wartawan, Minggu (7/11).
Dia mengatakan, baju semacam itu hanya dipakai di negara-negara otoriter dan fasis, yang mengadopsi militerisme.
“Misalnya Tiongkok, Kuba dan lain sebagainya. Karena negara-negara itu mengadopsi militerisme ke dalam kehidupan bernegaranya,” bebernya.
Hal itu juga mengesankan, anggota DPR bukan mewakili rakyat. Tetapi, mewakili kelas yang gaya berpakaiannya ditiru mereka. [OKT]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID