Corona Melandai, PBNU Imbau Masyarakat Tak Euforia

0

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta masyarakat tak lengah menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di setiap aktivitas yang dijalani. Meskipun saat ini angka laju penularan menunjukkan penurunan dalam beberapa pekan terakhir.

“Tidak boleh lengah apalagi euforia dengan berbagai pelonggaran kegiatan masyarakat,” ujar Ketum PBNU Said Aqil Sirodj pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU pada Sabtu (25/9) malam.

Kiai Said mengatakan, pandemi hanya bisa diatasi dengan sinergi dan kerja sama pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat. Masyarakat disiplin Prokes, pemerintah menggalakkan vaksinasi dan menyiapkan fasilitas kesehatan.

Kiai Said juga meminta pemerintah membatasi akses masuk bagi tenaga kerja asing hingga situasi pandemi terkendali. Kiai Said mewanti-wanti potensi datangnya gelombang ketiga.

“Meski situasi saat ini cenderung melandai, kita tidak boleh lengah dan abai,” pintanya.

Kiai Said bersyukur Munas-Konbes NU akhirnya bisa digelar meski dengan jumlah peserta terbatas tanpa mengundang pihak eksternal. Munas Alim Ulama dan Konbes NU tahun ini diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat dan berbagai pembatasan.

Seluruh peserta dari tiap provinsi di Indonesia wajin membawa bukti sertifikat vaksinasi dan telah menjalani tes usap antigen sebelum masuk ruang acara.

“Ini dilakukan untuk menyempurnakan ikhtiar kita dalam rangka memutus rantai penularan,” ujarnya.

Bidang-bidang yang menjadi pembahasan dalam Munas dan Konbes NU antara lain adalah tentang kesehatan, Polhukam (politik, hukum, dan keamanan), pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat (Kesra). Pembahasan tersebut menghasilkan sejumlah butir rekomendasi dari setiap bidang dan ditujukan kepada pemerintah.

Selain itu, diputuskan pula Muktamar ke-34 NU digelar pada 23-25 Desember dengan prokes ketat. [FAQ]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *