Catat Kenaikan Kasus Dalam Sepekan Terakhir, 43 Kabupaten/Kota Di Jawa Bali Bakal Diintervensi
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, penerapan PPKM yang terus dilakukan dan dievaluasi oleh pemerintah setiap minggunya memberikan dampak yang tetap terkendali dan terus membaik.
Hal ini dapat terlihat dari situasi pandemi Covid-19, yang terus terjaga pada kondisi yang rendah.
“Kasus konfirmasi di Jawa Bali terus mengalami penurunan dari puncaknya, hingga mencapai 99 persen dari puncak kasus pada 15 Juli yang lalu,” kata Luhut dalam keterangan pers PPKM secara virtual, Senin (8/11).
Selain itu, angka reproduksi (Rt) Indonesia dan Jawa Bali juga masih berada di bawah 1. Ini mengindikasikan terkendalinya pandemi Covid-19.
Rt di Jawa tetap pada angka 0,93 sementara di Bali pada angka 0,97.
“Dalam Ratas yang dipimpin Presiden siang ini, beliau menyampaikan bahwa kita harus betul berhati-hati dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa, yang mengalami lonjakan kasus harian cukup besar akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” papar Luhut.
“Di sisi lain, saya juga perlu menyampaikan adanya tren kenaikan kasus di Jawa Bali. Terutama pada 43 Kabupaten/Kota dari 128 Kabupaten/Kota atau 33,6 persen dalam 7 hari terakhir,” imbuhnya.
Terkait hal tersebut, Luhut mengatakan, pemerintah akan mengumpulkan 43 kabupaten/kota di Jawa Bali tersebut untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi. Demi menahan tren kenaikan.
“Dapat kami sampaikan juga, terkait relaksasi PPKM yang terus dilakukan oleh pemerintah berdampak kepada kenaikan mobilitas yang cukup tinggi, hingga di atas baseline,” bebernya.
Menurutnya, peningkatan ini harus diwaspadai. Karena masih ada 34 persen kabupaten/kota di Jawa Bali, yang mobilitasnya cukup tinggi. Namun, tingkat vaksinasinya belum mencapai target. [HES]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID