Berani Buka Data Stok Jagung, Kementan Diacungi Jempol

0

Polemik mengenai perbedaan pendapat diantara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai stok jagung harus segera diselesaikan.

Berawal dari kegelisahan para peternak mengenai lonjakan harga pangan yang bersumber dari jagung, kemudian membuat Presiden Jokowi mengeluarkan intruksi untuk kementerian terkait agar menyelesaikan masalah tersebut.

Menanggapi hal tersebut, pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah yang juga analis dari Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Surya Vandiantara menilai, bahwa masyarakat berhak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi terkait stok jagung tersebut.

Menurutnya, dengan menunjukkan data yang disertai survei lapangan akan mampu berikan informasi yang benar. “Saya membaca Kementerian Pertanian mampu menunjukkan data bahwa stok jagung aman, bahkan Menteri Pertanian langsung menunjukkan di mana jagung tersebut berada,” katanya dalam keterangannya, Jumat (1/10).

Surya mengatakan, harusnya Kemendag melakukan kordinasi yang baik dengan kementerian dan lembaga lainnya, sehingga tidak ada perdebatan pendapat terkait stok jagung. Surya menjelaskan, tiap kementerian mestinya menunjukkan bahwa internalnya memiliki sumber daya dan manajemen yang baik agar persoalan seperti ini akan dengan mudah terselesaikan.

“Menteri Perdagangan harus juga bicara data seperti yang ditunjukkan oleh Kementan, dengan menggunakan segala resource di internalnya masing-masing. Agar kejadian seperti ini dapat ditemukan pangkal permasalahannya,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan, produksi jagung nasional pada tahun 2021 diperkirakan over stok 2,85 juta ton. Panen jagung nasional akan berlangsung hingga akhir tahun 2021, di mana prakiraan luas panen September ini 299.059 hektare, Oktorber 230.157 hektare, November 207.264 hektare dan Desember seluas 197.265 hektare dengan produksi masing-masing 1,21 juta ton, 916.759 ton, 1 juta ton dan 881.787 ton.

SYL, sapaan akrab Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, berdasarkan data prognosa Kementan dan BPS, luas panen jagung nasional Januari-Desember 2021 seluas 4,15 juta hektare, produksi bersihnya sebesar 15,79 juta ton dengan kadar air 14 persen. Kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi dan industri pangan totalnya 14,37 juta ton sehingga dengan menambahkan stok akhir Desember 2020 (carry over) sebesar 1,43 juta ton, diperoleh stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton.

“Kalau begitu tidak ada masalah dengan stok jagung kita tahun ini, kecuali cari jagung sampai 7.000 ton di supermarket tidak mungkin dapat. Tapi kalau turun ke petani dan Grobogan hari ini pasti ada berapa saja maunya,” tegasnya.

Menurutnya, ketersediaan jagung dalam negeri dipastikan aman karena jagung merupakan komoditas yang mudah ditanam di seluruh daerah Indonesia.

Terkait polemik data jagung, eks Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini menjamin validitas data yang keluarkan pemerintah atau digunakan Kementan karena dihasilkan mulai dari proses standing crop, pemantauan melalui agriculture war room atau melalui satelit dan berdasarkan laporan pemerintah daerah serta data telah disinkronkan dengan BPS. [KPJ]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *