Banjir Tak Hanya Di Jakarta Yang Digoyang Kok Cuma Anies
akarta, banjir juga menerjang Bandung dan Cimahi (Jawa Barat), Kudus (Jawa Tengah), sampai ke Medan (Sumatera Utara). Namun, yang ramai diserang cuma Gubernur DKI Anies Baswedan. Kenapa ya?
Di Jakarta, banjir mulai menerjang Jakarta sejak Senin lalu, setelah hujan deras mengguyur Ibu Kota sejak siang hingga malam. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ada 13 RT yang terendam. Rinciannya, 9 RT di Kelurahan Cipinang Melayu, 1 RT di Kelurahan Lubang Buaya, dan 3 RT di Cipinang Muara. Ketinggian air bervariasi. Mulai dari semata kaki hingga sepaha orang dewasa. Sampai kemarin, banjir masih menggenang meski perlahan surut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai usaha untuk mencegah banjir. Seperti mengeruk lumpur, dan memperluas drainase, sungai, dan embung yang ada di Ibu Kota. Sebanyak 257 alat berat bekerja pagi sampai sore, bahkan hingga malam untuk meningkatkan daya tampung air.
Selain itu, Pemprov juga melakukan normalisasi air, mengatur polder pompa, hingga pembangunan sumur resapan. “Alhamdulillah dampak (positif) dari pengerukan lumpur dan pembuatan sumur resapan keliatan dampaknya,” kata Riza.
Di Jawa Barat, banjir menerjang Bandung Raya. Di Kota Bandung, ada 27 titik pemukiman dan jalan raya terendam banjir. Salah satu daerah yang paling parah terdampak adalah Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon. Di sini, banjir merendam ratusan rumah warga.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengaku sudah memerintahkan anak buahnya untuk segera menggelar rapat dengan kepala daerah lain seperti Cimahi dan Kabupaten Bandung, untuk mengatasi banjir. Selain itu, ia mendorong Dinas PU Jawa Barat untuk aktif terlibat membahas permasalahan banjir di Bandung Raya.
“Karena tidak bisa parsial hanya Kota Bandung (dalam mengatasi banjir). Harus ada kerja sama dengan wilayah lain,” kata Oded, di Balaikota Bandung, kemarin.
Banjir di Kabupaten Bandung lebih parah lagi. Banjir menerjang tiga kecamatan dan akses lima jalan raya putus. Menurut BPBD Kabupaten Bandung, banjir disebabkan hujan deras yang turun dari Selasa sore hingga malam. Tiga kecamatan yang terendam yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.
Kota Cimahi juga kebagian banjir. Jalan Amir Mahmud, jalan penghubung Bandung-Cimahi, pada Selasa malam, terendam. Akibatnya, lalu lintas baik yang mengarah ke Kota Bandung atau ke Kota Cimahi, macet parah.
Di Jawa Tengah, banjir bandang terjadi di Desa Wonosoco, Kudus, pada Selasa sore. Akibat bencana hidrometeorologi ini, tercatat 49 rumah warga terdampak. Satu rumah rusak berat, dan empat rumah rusak sedang. Bencana hidrometeorologi ini diduga karena hutan yang ada di Pegunungan Kendeng gundul. Sehingga air hujan tidak terserap ke tanah ketika curah hujan tinggi.
Bupati Kudus, Hartopo membenarkan dugaan tersebut. Dia mengaku sudah mengecek langsung Pegunungan Kendeng dengan pantauan udara. Hasilnya, kawasan tersebut sudah gundul. “Sehingga, wajar curah hujan tinggi menyebabkan banjir bandang,” kata Hartopo, di Kudus, kemarin.
Di luar Jawa, banjir melanda sejumlah titik di Kota Medan. Seperti Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, dan Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor. Banjir diakibatkan hujan deras yang turun pada Minggu malam sementara drainase mampet.
Sampai kemarin, air masih menggenang puluhan rumah warga di Jalan Brigjen Katamso, Gang Pembangunan, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor. Padahal, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum sudah melakukan penyedotan. Akibat banjir ini, 40 rumah terendam. Warga pun mengungsi.
Akibat banjir ini, Wali Kota Medan, Bobby Nasution mencopot Abidin dari jabatan Kepala UPT Operasional, Pemeliharaan Jalan, dan Drainase (OPJD) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Medan Kota. Abidin dicopot sejak Senin (1/11). Bobby mengaku kecewa terhadap kinerja anak buahnya itu.
“Ini sebagai pelajaran agar serius bekerja, tidak main-main. Apalagi soal drainase. Saya sangat concern mengatasi persoalan banjir. Jadi, pejabat saya jangan berleha-leha,” kata menantu Presiden Jokowi ini, kemarin.
Meski banjir tak cuma di Jakarta, kepala daerah yang ramai disorot hanya Anies. Sejumlah influencer seperti Guntur Romli dan Ferdinand Hutahaean melontarkan kritik pedas ke Anies atas masalah banjir di Ibu Kota.
Di akun Twitter @GunRomli, Guntur menyoal banjir yang yang merendam 13 RT di Jakarta. Padahal, kata dia, sekarang baru November. “Gimana nanti Desember, Januari dan Februari. Anies gagal total ngurus Jakarta, malah Jakarta makin rusak di tangan Anies!” kicaunya.
Banyaknya serangan ke Anies ini bikin sebagian warganet heran. Seperti akun @artbyca. Dia heran banyak yang menghina Anies. Sebagai orang Jakarta, dia merasa kerja Anies sudah oke. “Kalau masalah banjir mah dari dulu juga banjir,” ujarnya. [BCG]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID