Bamsoet Happy Jokowi Jadikan Mandalika Destinasi Sport Automotive Tourism
Ketua MPR/Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi kinerja pemerintahan Presiden Jokowi yang berhasil mengembangkan kawasan Kuta Mandalika sebagai destinasi sport automotive tourism. Hal itu ditunjukkan dengan selesainya pembangunan Pertamina Mandalika International Street Circuit sekaligus mengembangkan Kuta Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus yang berkontribusi bagi peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk menunjang Pertamina Mandalika International Street Circuit dan Kawasan Ekonomi Khusus Kuta Mandalika, Jokowi telah membangun berbagai infrastruktur. Salah satunya menyelesaikan Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)-Mandalika sepanjang 17,4 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp 705 miliar, yang diresmikan bersamaan dengan peresmian Sirkuit Mandalika.
“Jalan Bypass mempersingkat waktu tempuh dari Bandara ke Kuta Mandalika menjadi hanya 15 menit, dari sebelumnya bisa 1 jam,” ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai peresmian Pertamina Mandalika International Street Circuit dan Jalan Bypass BIL-Kuta Mandalika oleh Jokowi, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (12/11).
Turur hadir Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, pembalap Sean Gelael, CEO Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Ricky Baheramsjah, dan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation Abdulbar M Mansoer. Hadir pula pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Penasihat Robert Kardinal, Badan Pembina Prasetyo Edi Marsudi, Wakil Ketua Umum Hubungan Internasional dan Event sekaligus Chief Strategic Communication Officer MGPA Happy Harinto, Hubungan Antar Lembaga Elvis Junaidi, serta Komunikasi dan Media Sosial Hasby Zamri.
Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, keberadaan Jalan Bypass menjadikan Mandalika sebagai sirkuit yang paling dekat dari bandara dibandingkan sirkuit lainnya di dunia. Sebagai contoh, Sirkuit Sepang di Malaysia saja memerlukan jarak tempuh hingga 3 jam dari bandara.
“Pengembangan Bandara Internasional Lombok (BIL) juga telah selesai dikerjakan dengan nilai investasi mencapai Rp 1 triliun. Antara lain pengembangan terminal baru untuk domestik dan internasional sehingga dapat menampung 7 juta penumpang setiap tahun. Hingga pelebaran runway bandara dari 2,75 Km menjadi 3,3 km sehingga dapat didarati pesawat berbadan lebar, seperti pesawat B777 dan pesawat kargo berbadan besar,” jelas Bamsoet.
Kepala Badan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan Kadin Indonesia ini menerangkan, project pengembangan kawasan Mandalika sebetulnya sudah dikonsep sejak pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1989. Berlanjut di masa kepemimpinan Presiden SBY yang pada tahun 2011 meresmikan proyek kawasan pariwisata Mandalika senilai Rp 27 triliun dengan masa pembangunan 10 tahun, dan pada tahun 2014 menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 52/2014 tentang KEK Mandalika.
“Pada tahun 2015, Presiden Joko Widodo bergerak cepat menyelesaikan berbagai hambatan dalam mengembangkan KEK Mandalika. Salah satunya dengan mengeluarkan Instruksi Presiden tentang pembebasan lahan, yang membuat proses pembebasan lahan tanpa konflik. Sehingga berbagai pembangunan seperti jalan, hotel, hingga sirkuit bisa berjalan dengan baik,” pungkas Bamsoet. [USU]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID