Atasi Gangguan Pencernaan, Siloam Hospitals Kebon Jeruk Hadirkan Digestive Center
Gangguan pencernaan merupakan masalah yang terjadi pada salah satu atau lebih dari satu organ pencernaan secara bersamaan.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari sejumlah organ, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, hingga anus. Ada banyak penyebab gangguan pencernaan bisa terjadi. Mulai dari pola makan yang salah, gaya hidup tidak sehat, hingga munculnya tanda dan gejala penyakit tertentu.
Pada skala ringan, gangguan pencernaan dapat muncul dan hilang dengan sendirinya atau setelah mengonsumsi obat. Namun, pada tingkat yang lebih tinggi gangguan pencernaan harus sangat diwaspadai karena bisa menyebabkan masalah lebih serius pada sistem pencernaan.
Dua gangguan pencernaan yang paling umum ditemui adalah penyakit batu empedu dan kanker usus besar. Penyakit batu empedu merupakan gangguan pencernaan yang kerap ditemukan, namun sering tidak disadari.
Penyakit batu empedu atau cholelithiasis adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami sakit perut mendadak akibat adanya batu di dalam kantong empedu. Kantong empedu merupakan organ dalam di sisi kanan perut tepat berada di bawah hati.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk (KJ), dr. Hardianto Setiawan, Sp. PD KGEH mengatakan penyakit ini dapat dijumpai pada pria dan wanita, tetapi umumnya wanita lebih banyak mengalami daripada pria, terutama pada usia lebih dari 40 tahun.
Penyakit batu empedu perlu ditangani dengan cepat dan tepat. “Jika tidak, kondisi batu empedu dapat memicu terjadinya sejumlah komplikasi serius yang berbahaya. Dalam kasus yang parah, batu empedu bisa mengancam jiwa karena dapat menyebabkan pankreatitis atau kanker kantong empedu,” ujarnya.
Lebih lanjut Hardianto mengatakan gangguan saluran pencernaan lainnya yang kerap ditemukan dan dapat terjadi pada siapa aja adalah kanker usus besar.
Secara umum, kanker usus besar adalah kanker yang terjadi pada usus besar dan ditandai dengan tumbuhnya benjolan yang tidak terkendali.
Sementara itu dokter spesialis bedah digestif Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dr. dr. Wifanto Saditya Jeo, Sp.B-KBD mengatakan, kanker usus besar sering kali tidak menimbulkan gejala di awal.
Maka itu, kesadaran akan bahaya kanker usus besar perlu diketahui sejak dini agar dapat dicegah dan ditangani dengan cepat dan tepat.
“Kanker ini berisiko terjadi pada segala usia, baik kelompok muda maupun tua serta bisa menyerang pria dan wanita. Pada kelompok usia muda, biasanya disertai gejala yang lebih buruk,” jelas Wifanto.
Gejala awal kemunculan kanker usus besar ditandai dengan adanya benjolan kecil jinak berupa polip, yang dalam perkembangannya dapat bertransformasi menjadi ganas. Gejala lain yang dapat dialami antara lain gangguan buang air besar (BAB) yang mengeluarkan darah, sembelit, atau diare tanpa sebab yang jelas.
Selain itu, sering kali juga diikuti dengan rasa sakit pada perut, mudah lelah, dan menurunnya berat badan. Gangguan pencernaan dapat terjadi pada siapa pun tanpa mengenal jenis kelamin dan usia, karena itu sangat penting memiliki pola hidup sehat agar kesehatan pencernaan tetap terjaga.
Pola hidup sehat yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit saluran cerna antara lain mengonsumsi makanan bernutrisi atau berserat, kurangi makan daging merah atau olahan, rajin berolahraga, tidak merokok, hindari minuman beralkohol, serta lakukan skrining secara rutin.
Sebagai salah satu pusat unggulan di bidang pengobatan digestif, Siloam Hospitals Kebon Jeruk resmi membuka Siloam Digestive Center pada Sabtu (23/10).
Klinik dengan tim yang didedikasikan untuk membantu pasien dan keluarga pasien melalui edukasi yang tepat seputar masalah pencernaan, konsultasi, hingga penanganan melalui tindakan endoskopi dan tindakan Transanal Minimally Invasive Surgery for Colorectal, termasuk colon resection (CA colon). [NOV]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID