Apel Pelajar Sadar Prokes, Wawali Bogor Ingatkan PTM Harus Jaga Prokes
Puluhan pelajar tingkat SMP dan SMA, ketua OSIS, komite sekolah, orang tua, hingga Satgas Covid-19 berkumpul dalam Apel Pelajar Sadar Prokes se-Kota Bogor, di halaman Mapolresta Bogor Kota, Rabu (6/10). Upacara dipimpin Wakil Wali Kota (Wawali) Bogor, Dedie A Rachim didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro dan perwakilan dari Kodim 0606 Kota Bogor.
Dalam amanatnya, Dedie menyampaikan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas baru berlangsung beberapa hari. Dia ingin, dalam PTM ini, protokol kesehatan (prokes) harus dilaksanakan dengan ketat.
“Saya ingin mengingatkan kepada kita semua, jangan melakukan hal yang kontraproduktif. Manfaatkan PTM ini sebagai sebuah langkah dan peluang untuk kita menghadapi masa depan yang lebih baik lagi,” ujar Dedie.
Dedie melanjutkan, dengan penanganan Corona yang semakin membaik, dibarengi dengan upaya yang dilakukan semua pihak, Kota Bogor bisa segera bangkit dari dampak buruk pandemi. Termasuk di bidang pendidikan.
Dedie mengaku, menjumpai sebagian pelajar yang masih menggunakan transportasi umum. Padahal, risiko di angkutan umum sangat besar. Karena itu, dia menyarankan, penggunaan transportasi umum bagi pelajar diminimalisir.
Untuk transportasi umum, juga harus ketat dalam menjalankan prokes. “Saya meminta Kepala Dinas Perhubungan untuk terus mengingatkan para pengusaha angkutan, pengemudi, atau pihak yang terkait dengan angkutan umum, untuk terus juga memperhatikan protokol kesehatan,” jelas Dedie.
Dedie melanjutkan, Pemkot Bogor menerima banyak permohonan dari sekolah untuk melaksanakan PTM Terbatas. Namun, dengan kondisi saat ini, tak semua diizinkan serentak. Bukan hanya soal standar operasional prosedur (SOP), namun juga menyangkut perangkat sarana prasarana terkait pelaksanaan PTM yang harus dipenuhi. Kemudian, harus dipastikan, ada beberapa siswa yang mungkin belum divaksin.
Dia pun mendorong semua masyarakat Kota Bogor untuk segera divaksin. “Pemkot Bogor dibantu TNI-Polri membuka kesempatan seluas-luasnya, kepada pelajar, termasuk guru dan stakeholder di sekolah, untuk bisa segera divaksin. Itu salah satu langkah yang kita laksanakan, sebelum nanti kita bicara masalah daftar periksa yang banyak itu sesuai dengan kebijakan SKB 4 Menteri,” urai Dedie. [YP]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID