70 Tahun Hubungan Bilateral Kerja Sama Indonesia-Swiss Semakin Produktif

0

Indonesia dan Swiss menegaskan kembali komitmen kedua belah pihak untuk semakin memperkuat hubungan dan kerja sama bilateral di usia ke-70, dengan beberapa capaian signifikan. Capaian tersebut mencakup telah berlakunya secara efektif Perjanjian Bantuan Hukum Timbal Balik (Mutual Legal Assistance Treaty/MLA) sejak 14 September 2021. Ini merupakan MLA pertama Indonesia dengan negara Eropa.

Pemberlakuan MLA ini berdekatan dengan akan mulai berlaku efektifnya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) Indonesia-the European Free Trade Association (EFTA) pada 1 Nopember 2021. Swiss adalah salah satu dari empat negara anggota EFTA. EFTA CEPA merupakan persetujuan ekonomi yang pertama kalinya antara Indonesia dengan negara-negara Eropa.

Perkembangan lain yang tidak kalah memberikan semangat adalah difinalisasinya proses perundingan Indonesia- Swiss Bilateral Investment Treaty (BIT). Ini juga merupakan kesepakatan di bidang investasi yang pertama kalinya dicapai dengan negara Eropa.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Dubes Ngurah Swajaya, sebagai Ketua Delegasi RI seusai pertemuan konsultasi bilateral bidang politik ke-7 antara RI-Swiss secara virtual, Rabu (22/9). Pimpinan delegasi Swiss Dubes Raphael Nägeli, Kepala Divisi Asia dan Pasifik pada Departemen Federal bidang Luar Negeri Swiss, juga menegaskan capaian serta komitmen untuk tingkatkan hubungan bilateral kedua negara.

Dirjen Ngurah Swajaya dan Dubes Nägeli juga mencatat, dalam periode enam bulan pertama di 2021, investasi Swiss telah menempati urutan terbesar kelima dan terbesar dari Eropa. Sementara itu, perdagangan RI-Swiss pada 2020 mengalami peningkatan signifikan dengan surplus Indonesia sebesar 1,69 miliar dolar AS atau setara Rp 24 triliun, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Menurut Dirjen Ngurah Swajaya, berbagai kemajuan signifikan telah menandai 70 tahun hubungan bilateral RI-Swiss. Kedua belah pihak menyambut baik berbagai capaian lainnya, termasuk solidaritas dan kerja sama yang terus berlangsung, bahkan di masa pandemi Covid-19. Sebelumnya, pada Juli 2021, Swiss telah memberikan bantuan berupa alat kesehatan, termasuk oxygen concentrator dan perlengkapan perlindungan pribadi senilai Rp 14 miliar untuk penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Di samping kerja sama di bidang hukum dan kesehatan, pada pertemuan dialog kebijakan luar negeri berkala ini, kedua pihak juga berkomitmen untuk mendorong pemajuan kerja sama di berbagai bidang. Di antaranya terkait mitigasi bencana dan penanganan pandemi, maupun ekonomi digital.

“Tidak kalah pentingnya, pada kesempatan ini, Indonesia dan Swiss juga telah menyepakati dialog bidang keamanan dan juga saling mendukung dalam konteks PBB, di samping untuk memberikan perhatian terhadap isu-isu khususnya terkait dengan toleransi umat beragama, hak asasi manusia, dan kemerdekaan bangsa Palestina,” ujar Dirjen Ngurah Swajaya.

Dalam kerangka kerja sama multilateral, Pertemuan Forum Konsultasi Bilateral Indonesia-Swiss membahas penguatan dukungan Swiss bagi agenda keuangan inklusif dan dukungan Swiss untuk Presidensi G20 Indonesia. Kedua belah pihak menyepakati bahwa berbagai capaian tadi menunjukkan kematangan kedua negara dalam menjalin hubungan dan kerja sama bilateral yang semakin intensif dengan capaian-capaian konkret.

Forum Konsultasi Bilateral antara Indonesia dan Swiss adalah mekanisme bilateral tahunan yang diselenggarakan untuk melakukan dialog kebijakan antara kedua negara. Forum Konsultasi Bilateral tahun 2021 adalah pertemuan putaran ketujuh yang harus dilaksanakan secara virtual, mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19. [USU]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *